Sejarah hanya bisa direbut oleh para pemberani dan berakal

Ahong

9.7.16
Restan restan rindu menggunung asmara # 
Fenomena kosmik debu semesta # 
Bagai peluru menghujam jantung tanpa cucuran darah #
Tapi kadang begitu terbang tanpa arah #
Bebas lepas ....
Aku bertanya mengapa dentuman membuat ngilu hati? #
Penuh ego, tanpa logika namun seindah pelangi imajiner#
Kucoba diam membeku laksana es dipegunungan semeru #
Bertahan beku kala panas mentari menyerbu#
Karena logika berucap itu tiada guna laksana cerutu #
Nyatanya aku kalah dengan syamsu #
Penjara es meleleh membebaskanku#
Aku bercumbu dengan kebebasanku #
Dan aku takut akan menjajah dirimu#
*
Kau bukan thesis, anti thesis bahkan dialekta rasa#
Itu kemurnian dari getar semesta #
Tapi apalah beda menyapamu dengan menyapa embun dikala pagi#
Tak membekas dan aku yakin tak ada yang abadi#
Menguap menguap menguap#
Tak ada beda menyapamu dan menyapa bintang #
Terlalu jauh hingga gema terasa bisu #
Itu hanya laksana gonggongan anjing diluar angkasa #
Aku merintih bertanya pada semesta:
Mengapa getar ini hanya monopoli hatiku saja?#
Mana harmonimu,semesta?#
Jirrr ternyata bertanya padanya laksana bertanya pada tuhan bernama#
Percuma begitu menganga #
Hanya doa tersemat di sudut realita #
Semua menuju pada kemuliaan dalam menjalani hidup #
Berlogika, berasa, bermakna dan dalam cengkraman keluhuran nyawa # 

Related Post



Posting Komentar